Pecel khas Parakan racikan Ramidjan

Parakan. Kata ini mungkin terdengar asing di telinga sebagian orang. Maklum, Parakan merupakan kota kecil yang terletak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Cuma, pada zaman perjuangan kemerdekaan, daerah ini terkenal dengan senjata bambu runcingnya saat melawan penjajah. 

Tapi, bukan cuma bambu runcing yang membuat nama Parakan terkenal. Pecel Rami-djan juga memopulerkan kota yang diapit Gunung Sumbing dan Sindoro itu. Kedai yang berdiri tahun 1938 silam ini menjual pecel sayur khas Parakan racikan Ibu Ramidjan.

Nah, bagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, Anda enggak perlu jauh-jauh ke Parakan, lo, untuk merasakan pecel sayur buatan perempuan yang kini berusia 90 tahun ini. Anda cukup datang ke cabang Pecel Ramidjan di Jalan Prof Dr Joko Soetono Nomor 3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Suasana Kedai

Meski baru setahun buka, kedai ini sudah banyak menyedot pelanggan. Rasa pecel yang disajikan dengan kedai di Parakan. Sebab, bumbu dan sebagian bahan bakunya didatangkan langsung dari Parakan. 

Selain rasanya yang autentik, suasana yang tidak jauh berbeda dengan kedai yang ada di Parakan. Misalnya, dinding kedai berupa anyaman bambu. Lalu, meja dan kursi kayu panjang. Dan, kesan Jawa makin kental dengan lantunan tembang-tembang jawa yang terdengar lembut dari pelantang suara.

Aneka Menu

Di sekitar kedai dengan kapasitas 40 orang ini juga tumbuh pohon-pohon besar. Alhasil, suasana makan di kedai itu lebih sejuk dan nyaman. Harap catat, jam sibuknya mulai pukul 12 siang hingga 3 sore. Kalau mau makan dengan tenang plus lauknya masih full team, sebaiknya datang lebih pagi. 

Jadi, begitu dapat tempat duduk, Anda langsung pesan pecelnya. Kemudian, tunjuk lauk pendamping yang tersedia di dalam etalase kaca, persis di samping kasir. Aneka lauk khas Jawa, seperti empal plus serundeng, brongkos, tahu cabai ijo, sambel goreng telur ceplok, krecek, hingga tahu tempe bacem dan perkedel  jagung. Satu lagi yang sayang untuk dilewatkan adalah telur asin bakar yang rasanya juara. Cuma info saja, orang asli Parakan menyantap pecel biasanya dite-mani krecek, empal atau brongkos, serta kerupuk gendar. 

Sejatinya, bahan pecel Parakan tidak banyak berbeda dengan pecel sayur kebanyakan. Isinya: kacang panjang, kecambah, bayam, dan kol yang direbus plus irisan timun. Sebagai topping, ya, bumbu kacang yang menyelimuti isi pecel. 

Namun, begitu disantap, barulah sensor pada lidah bisa membedakan mana pecel yang lezat. Sayur-mayurnya kelihatannya masih dalam keadaan segar ketika direbus. Sebab, rasanya masih sangat renyah, meski sudah terkena air sangat panas. Efek rebusan pun membuat sayuran memiliki sensasi juicy ketika dikunyah. 

Seperti kebanyakan pecel khas Jawa Tengah, bumbu kacang bikinan Ibu Ramidjan terasa manis. Tapi, karena menggunakan gula berkualitas, rasa manisnya lebih alami dan tidak berlebihan. Kacang pun digerus sangat lembut sehingga tidak kentara saat masuk mulut. Yang  tertinggal hanya rasa gurih dan aroma kacang goreng yang menguar di dalam mulut.